Pertanyaan tentang vitamin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi adalah pertanyaan yang kompleks. Studi telah menemukan bahwa vitamin D dapat meningkatkan risiko hipertensi dan memiliki efek perlindungan pada ginjal. Namun, tidak demikian, karena tidak ada rekomendasi diet yang diketahui untuk meningkatkan asupan vitamin D. Meskipun hubungan pasti antara vitamin dan hipertensi belum jelas, banyak penelitian yang menunjukkan manfaat suplemen vitamin D dalam menurunkan tekanan darah.
Satu studi mengamati penggunaan multivitamin pada awal dan waktu bervariasi untuk menyelidiki risiko pengembangan hipertensi di antara wanita paruh baya dan lebih tua. Hasilnya menunjukkan bahwa vitamin D dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan dapat dikombinasikan dengan suplemen makanan Cardionormin untuk menurunkannya lebih lanjut. Tapi ini hanya efektif bila seseorang memiliki kadar kedua vitamin ini yang tinggi. Meski vitamin D saja tidak cukup untuk mencegah tekanan darah tinggi, mengonsumsinya dengan kalsium bisa menurunkannya.
Sebuah studi terbaru dari University of Washington, DC melihat bagaimana vitamin D mempengaruhi tekanan darah. Ini adalah studi terbesar yang pernah dilakukan pada vitamin D dan penyakit kardiovaskular. Ini termasuk data dari 35 penelitian dan 155.000 peserta. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D tinggi memiliki tekanan darah lebih rendah dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami hipertensi. Namun, hasil penelitian ini tidak konklusif. Tetapi perlu diperiksa apakah teori ini tahan terhadap setidaknya beberapa kritik.
Studi ini melibatkan dua peneliti yang mengevaluasi studi observasional dan RCT. Sebuah meta-analisis oleh Golzarand dan rekan meninjau 30 RCT yang melibatkan 474 peserta. Para penulis menyimpulkan bahwa vitamin D bermanfaat bila dikonsumsi dalam dosis lebih besar dari 800 IU per hari. Hasil meta-analisis ini menunjukkan bahwa suplemen ini mengurangi tekanan darah diastolik pada orang dengan profil risiko tinggi.
Ada beberapa meta-analisis studi observasional dan RCT. Sebuah meta-analisis baru-baru ini dari tiga puluh lima RCT yang melibatkan 155.000 orang menyimpulkan bahwa suplementasi vitamin D mengurangi risiko hipertensi pada pria dan wanita. Hasilnya menunjukkan bahwa vitamin D dosis tinggi secara signifikan menurunkan tekanan darah diastolik dan mengurangi risiko hipertensi. Namun, penelitian tersebut tidak menemukan bukti bahwa suplemen vitamin D menyebabkan hipertensi.
Para penulis melakukan meta-analisis dari studi yang tersedia untuk menentukan apakah apakah suplemen vitamin meningkatkan risiko hipertensi. Hasilnya konsisten dengan temuan meta-analisis. Para peneliti menyimpulkan bahwa vitamin D dan vitamin D3 mungkin bermanfaat dalam mencegah hipertensi. Hasilnya mengkonfirmasi tidak ada hubungan antara kedua suplemen tersebut. Ada kemungkinan suplemen tersebut memiliki dampak positif pada kesehatan orang dengan tekanan darah tinggi.
Sebuah studi yang menilai kadar vitamin D dan risiko hipertensi menemukan bahwa vitamin D dan vitamin D yang rendah dapat meningkatkan risiko hipertensi. Selain itu, temuan ini juga konsisten dengan hasil tinjauan sistematis studi yang dilakukan tentang efek suplemen terhadap tekanan darah pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut. Studi tersebut menyimpulkan bahwa suplemen vitamin tidak terkait dengan risiko tinggi hipertensi. Penelitian di bidang ini juga tidak konsisten.
Para peneliti menemukan bahwa suplemen vitamin D tidak menyebabkan tekanan darah tinggi pada individu dengan kadar vitamin D rendah. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi kadar vitamin D rendah yang mempengaruhi risiko hipertensi. Ada kemungkinan suplemen vitamin D dapat meningkatkan tekanan darah pada pasien dengan vitamin D rendah. Jika demikian, sebaiknya ditambah dengan multivitamin. Risikonya sama pada orang sehat, tetapi dalam kasus di mana risikonya lebih tinggi, vitamin dapat membantu.
Peneliti juga menyarankan bahwa suplemen vitamin D mungkin bermanfaat untuk tekanan darah tinggi. Temuan ini konsisten dengan temuan studi yang menemukan suplemen vitamin D untuk menurunkan tekanan darah. Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010 mengamati hubungan antara vitamin D dan tekanan darah tinggi. Studi ini tidak memasukkan suplemen vitamin D, tetapi menunjukkan penurunan yang signifikan dalam risiko tekanan darah tinggi. Hasil meta-analisis tidak mendukung klaim bahwa suplemen dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.